Langsung ke konten utama

Pembelajaran STAAD



Metode pembelajaran STAAD menurut Isjoni(2007:70) sangat sesuai untuk mengajarkan bahan ajar yang tujuan nya didefinisikan secara jelas,missal hasil nya perhiyungan dan aplikasi matematika,penggunaan Bahasa,geografi,dan ketrampilan menggunakan peta.Sedangkan menurut Mohammad Nur(2008:5) pada model ini siswa di kelompokkan dalam tim.Tim dibentuk secara heterogen menurut tingkat kerja,jenis kelamin,dan suku.Lebih jauh Trinanto(2010:72-73) menyatakan bahwa,pembelajaran kooperatif STAD merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang cukup sederhana.Dikatakan demikian karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih dekat kaitan nya dengan penyajian informal atau materi pelajaran.

Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin. Wahyuli (2011) STAD merupakan salah satu metode yang menerapkan prinsip bahwa siswa diminta untuk bekerja bersama – sama dengan teman sebaya. Kerja sama tersebut dalam hal belajar dan bertanggung jawab terhadap teman – teman yang terdapat dalam kelompok dan diri sendiri.
Pendapat lain, Asmawati (2011) menyatakan bahwa STAD merupakan suatu metode pembelajaran yang terdiri dari empat atau lima orang dengan menghubungkan antara pembelajaran dengan keterampilan sosial. Keterampilan sosial ini mengandung unsur akademik. pembelajaran STAD ini diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar bagi siswa, baik secara individu maupun secara berkelompok. Pembelajaran ini meminta siswa agar lebih aktif, inovatif, kreatif, dan kritis terhadap persoalan yang sedang dipecahkan dan untuk mencapai standar kompetensi yang diharapkan.
Anas (2014) Metode STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang sederhana dan efektif untuk digunakan guru di kelas. Pendekatan pembelajaran ini memilki lima komponen. Komponen tersebut yaitu penyajian kelas, belajar secara berkelompok, kuis, nilai pengembangan, dan penghargaan terhadap kelompok. Komponen tersebut akan dijelaskan dalam pembahasan langkah – langkah penerapan metode STAD.
Setelah mengetahui tentang konsep dasar dari metode pembelajaran STAD, di mana kerja sama dan tanggung jawab pada diri sendiri dan kelompok merupakan hal yang harus diperhatikan. Apa sajakah ciri – ciri dari metode pembelajaran jenis STAD ini? Pertanyaan tersebut akan dijelaskan pada pembahasan yang selanjutnya.

Ciri – Ciri Metode Pembelajaran STAD

Sebagai salah satu model pembelajaran, STAD memiliki beberapa ciri – ciri yang menjadikan metode pembelajaran ini berbeda dengan metode – metode yang lain. Ciri – ciri tersebut (Asmawati, 2011), yaitu sebagai berikut.
  1. Siswa dalam kelompok diharuskan bekerja sama untuk menyelesaikan materi yang diberikan oleh guru untuk dicari pemecahannya.
  2. Kelompok yang dibentuk merupakan kelompok yang heterogen, terutama dalam hal akademik, di mana terdapat siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang, dan kemampuan yang rendah.
  3. Kriteria kelompok heterogen tersebut dapat ditambahkan dengan perbedaan dalam jenis kelamin, suku, maupun ras.
  4. Penghargaan yang diberikan oleh guru, lebih baik berorientasi pada kelompok, dibandingkan berorientasi pada siswa.
Kemudian, bagaimanakah langkah – langkah dalam penerapan metode pembelajaran STAD? Perhatikan pembahasan di bawah ini.

Langkah – Langkah dalam Metode Pembelajaran STAD

Adapun langkah – langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran STAD (Wahyuli, 2011), yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
  1. Presentasi di kelas. Pendidik di minta untuk menyampaikan materi dengan cara ceramah di depan kelas. Presentasi dilakukan dengan menggunakan media audiovisual. Pada tahapan ini, siswa diminta untuk memperhatikan dengan baik, tentang materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru.
  2. Belajar kelompok. Kelompok yang disusun terdiri dari 4 sampai 5 orang. Anggota dalam kelompok bersifat heterogen yang dibedakan berdasarkan pada jenis kelamin dan kemampuan dalam hal akademik. Materi yang telah dijelaskan oleh guru atau pendidik, selanjutnya di diskusikan oleh kelompok. Tujuannya untuk di cari pemecahan masalah yang dihadapi.
Tugas guru pada tahap ini yaitu mendorong siswa agar terlibat aktif dalam kelompok. Guru perlu untuk meninjau keaktifan dari masing – masing kelompok. Caranya dapat menggunakan pertanyaan, sehingga siswa terdorong untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kelompok harus memberikan dukungan terhadap anggotanya dan memberikan penghargaan sebagai wujud menghargai keberadaan anggota dalam kelompok.
  1. Kuis perlu di adakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru dan dipecahkan dalam suasana kelompok. Siswa perlu memahami setiap materi yang diajarkan oleh guru. Siswa tidak diperkenankan menyontek jawaban dari teman yang lain, sebab kuis tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman mereka masing – masing.
  2. Peningkatan skor untuk kuis individu. Peningkatan skor dimaksudkan agar siswa mau berusaha untuk memperoleh skor yang lebih baik dengan cara belajar secara maksimal. Setiap siswa dapat memberikan atau menyumbangkan nilai yang diperoleh pada kelompok. Skor awal diberikan pada siswa, kemudian skor – skor yang diperoleh dibandingkan dengan skor hasil dari kuis.
  3. Penghargaan kelompok. Penghargaan terhadap kelompok, akan dapat diperoleh, ketika telah mencapai nilai rata – rata. Artinya apabila nilai rata – rata kelompok mampu mencapai kriteria, maka kelompok akan dapat memperoleh penghargaan. Adapun pembagian dalam penghargaan kelompok, yaitu sebagai berikut.
  4. Kelompok dikatakan dalam kategori yang bagus (Good Team), jika rata – rata nilai kelompok yaitu 15.
  5. Kelompok dikatakan dalam kategori yang hebat (Great Team), apabila rata – rata nilai kelompok yaitu 20.
  6. Kelompok dikatakan dalam kategori yang super (Super Team), jika rata – rata nilai kelompok yaitu 25.
Anas (2014) menyatakan langkah – langkah dalam metode pembelajaran STAD, yaitu:
  1. Penyajian di kelas atau class presentation
  2. Membentuk kelompok belajar atau team
  3. Memberikan kuis atau tes atau quizzes
  4. Memberikan skor pada peningkatan individu atau individual improvement scores
  5. Penghargaan terhadap kelompok atau team recodninition
  6. Evaluasi atau penilaian
Setelah memahami langkah – langkah dari metode pembelajaran STAD, selanjutnya akan dijelaskan tentang keunggulan dan kelemahan dari metode tersebut.

Kelemahan dan Kelebihan dari Metode Pembelajaran STAD

Apakah keunggulan metode pembelajaran jenis STAD? Keunggulan dari metode pembelajaran STAD dapat dijabarkan sebagai berikut.
  1. Siswa berperan aktif dalam membantu dan memberikan motivasi semangat untuk keberhasilan bersama dalam kelompok.
  2. Interaksi yang terjadi antara siswa seiring dengan peningkatan kemampuan siswa dalam menyampaikan suatu pendapat.
  3. Membantu siswa dalam memudahkan untuk melakukan penyesuaian.
  4. Mampu meningkatkan perasaan saling percaya di antara anggota kelompok dan lebih luas, di antara sesama manusia.
  5. Membantu siswa menghilangkan sifat yang suka mementingkan diri sendiri dan egois terhadap orang lain.
  6. Mampu meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sosial dan kesetiakawanan dalam lingkungan sosial.
  7. Siswa dapat berperan aktif sebagai seorang tutor sebaya. Sehingga kelompok menjadi lebih berhasil untuk mencapai prestasi.
  8. Siswa dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok, dengan cara menjunjung tinggi norma – norma yang hidup dalam kelompok.
Selanjutnya, akan dijelaskan tentang kelemahan dari metode pembelajaran STAD (Suprika, 2015), yaitu sebagai berikut.
  1. Waktu yang dibutuhkan dalam menerapkan metode ini lebih lama.
  2. Siswa harus memiliki sifat untuk bersedia bekerja sama.
  3. Karena waktu yang dibutuhkan lama, maka tidak semua guru bersedia menggunakan metode pembelajaran jenis STAD.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cooperative Script

Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Script. Menurut Dansereau CS, dalam buku Tukiran Taniredja mengemukakan bahwa terdapat langkah-langkah pembelajaran  Cooperative Script , sebagai berikut: Guru membagi siswa untuk berpasangan. Guru membagikan  wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar, menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap serta pendengar membantu mengingat/menghafal ide -ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru. Penutup. Dari beberapa pr...

metode pembelajaran Resitasi

Metode pembelajaran Resitasi adalah suatu Metode mengajar dimana siswa membuat resume sendiri dengan kalimatnya sendiri. hal ini dikondisikan agar siswa memiliki pemahaman yang bersifat long term memory. tujuan utama dari metode ini , yaitu siswa mampu mencurahkan segala idenya melalui tulisannya sendiri berdasarkan pengetahuan dan pemahamannya yang didapat dari proses pembelajaran didalam kelas.  Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli Menurut B.S. Sijabat “Metode mengajar ialah cara atau prosedur dalam mengelola interaksi antara guru dan peserta didiknya bagi berlangsungnya peristiwa belajar.” Menurut W. Gulo, “mendefenisikan metode pengajaran adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran, metode pengajaran adalah alat untuk mengoperasionalkan apa yang direncanakan dalam strategi. Sedangkan menurut Azhar metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ini berlaku bagi guru (metode mengajar), maupun bagi muri...

Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah sebuah penyajian pelajaran yang dimana para siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini, para siswa diberi kesempatan oleh guru untuk mengalami atau melakukan sendiri, membuktikan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu. Media Eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen yang terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas 1. Metode eksperimen terbimbing adalah metode yang seluruh jalannya percobaan telah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa, baik dari langkah langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan apa yang harus diama...