Langsung ke konten utama

Cooperative Script



Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Script. Menurut Dansereau CS, dalam buku Tukiran Taniredja mengemukakan bahwa terdapat langkah-langkah pembelajaran  Cooperative Script, sebagai berikut:
  1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
  2. Guru membagikan  wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
  3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar, menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap serta pendengar membantu mengingat/menghafal ide -ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
  5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas.
  6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
  7. Penutup.


Dari beberapa proses pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran  Cooperative Script  mempunyai banyak manfaat yaitu, melewati ringkasan yang dibuat dan dipaparkan siswa, mereka dapat mengembangkan pemikirannya kepada pendengar, dapat membantu siswa bekerja sama dengan satu sama lain mengenai materi pokok yang sedang dibahas, serta saling mengoreksi terhadap kesalahpahaman yang telah dipaparkan.

Skrip kooperatif merupakan metode belajar dengan memasangkan siswa dan secara lisan menuntut siswa untuk mengutarakan intisari dari bagian materi yang disampaikan. Pertama, guru membagi siswa untuk berpasangan, guru membagikan materi pada siswa dan membuat ringkasan, guru menentukan siapa yang akan menjadi pembicara dan pendengar. Pembicara membacarakan ringkasannya sebaik mungkin dengan mengutarakan ide ide pokok materi, kemudian bertukar peran antara pembicara dan pendengar.  Guru pada akhir sesi memberikan kesimpulan.
A. Kelebihan metode ini yaitu:
  • Melatih kemampuan berbicara siswa dan juga kemampuan untuk mendengarkan.
  • Partisipasi siswa menjadi aktif secara menyeluruh.
  • Meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri.
B. Kekurangan metode ini, yaitu:
  • Hanya bisa digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
  • Hanya dapat dilakukan menjadi dua grup dan berpasangan dua orang.

Komentar